Midjourney, sebuah layanan generator gambar AI, telah menghentikan uji coba gratis pada layanannya. CEO dan pendiri Midjourney, David Holz, menyebut "peningkatan pendaftaran akun dan penyalahgunaan layanan" sebagai alasan penghentian layanan gratis tersebut. Holz menyatakan bahwa penghentian tersebut terjadi karena banyak orang membuat akun baru untuk sekali pakai hanya untuk mendapatkan gambar gratis. Hal ini diyakini terkait dengan serangkaian gambar viral terbaru yang dibuat menggunakan Midjourney, termasuk gambar-gambar palsu tentang penangkapan Donald Trump dan Paus yang mengenakan jaket bergaya, yang di anggap oleh beberapa orang sebagai foto asli,
Versi terbaru Midjourney, yaitu versi 5, secara signifikan meningkatkan kualitas gambar yang menggambarkan orang dan diyakini telah digunakan untuk gambar-gambar viral tersebut. Peningkatan ini tampaknya telah menyebabkan sejumlah besar gambar Midjourney menjadi viral dalam beberapa minggu terakhir.
Foto penahanan Donald Trump yang viral tidak mungkin dibuat menggunakan versi gratisan Midjourney / The Verge |
foto-foto palsu alias deepfake yang dibuat menggunakan Midjourney v5 menjadi problem serius bagi tim Midjourney. Meskipun demikian, tim Midjourney tidak menghapus program free trial Midjourney sebagai tanggapan terhadap masalah ini. Sebab, pengguna gratisan Midjourney tidak memiliki akses ke versi terbaru yang mampu menghasilkan gambar photorealistic.
Tim Midjourney berusaha mengatasi masalah ini dengan menciptakan sistem pencegahan yang lebih baik berdasarkan masukan dari para ahli dan komunitas penggunanya. Moderasi menjadi sulit dilakukan, namun tim Midjourney akan terus berusaha untuk memperbaikinya. Meskipun demikian, masih banyak pengguna yang menyalahgunakan program free trial-nya dan mengakibatkan problem di sisi server. Oleh karena itu, tim Midjourney hanya ingin memberikan pengalaman yang baik bagi para pengguna berbayar Midjourney.
Hal ini tentu bisa saja berubah ke depannya, tapi kapan pastinya masih belum diketahui. "Kami masih mencoba mencari cara untuk menghadirkan kembali program free trial, kami sempat mencoba mensyaratkan email aktif tetapi itu ternyata tidak cukup sehingga kami harus kembali memulai dari nol," ujar David.